Melewati 3 Negara, Proyek Kereta Cepat Trans Borneo akan Segera Direalisasikan?

0
295
Melewati 3 Negara, Proyek Kereta Cepat Trans Borneo akan Segera Direalisasikan?
Melewati 3 Negara, Proyek Kereta Cepat Trans Borneo akan Segera Direalisasikan? (Ilustrasi Foto pexels)
Pojok Bisnis

Perusahaan infrastruktur dari Brunei Darussalam, Brunergy Utama Sdn. Bhd., mengumumkan rencana pengembangan proyek Kereta Api Trans Borneo yang akan menghubungkan tiga negara. Proyek ini, yang diberi nama Trans-Borneo, merupakan kereta cepat yang akan melintasi Malaysia, Indonesia, termasuk kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Dilansir dari Nikkei Asia, jalur kereta ini akan membentang sepanjang 1.620 kilometer dari sisi barat hingga timur Kalimantan, melintasi tiga negara di Asia Tenggara. Antara stasiun, jarak rata-rata akan sekitar 150 kilometer, dengan kecepatan kereta mencapai 300—350 kilometer per jam, memungkinkan waktu tempuh antar stasiun hanya sekitar 30 menit.

Rencana Pembangunan Tahap Awal Proyek Kereta Cepat Trans Borneo

Menurut laporan The Borneo Post, tahap awal proyek ini akan menghubungkan kota-kota dari pantai barat hingga pantai timur, dimulai dari Pontianak, Kalimantan Barat, hingga Kota Kinabalu, Sabah, yang merupakan pusat ekonomi daerah tersebut.

Rute kereta ini akan melintasi berbagai kota di Indonesia dan Malaysia, termasuk Kinabalu, Kimanis/Papar, Beaufort, Sipitang, Lawas, Bangar, Limbang, Bukit Panggal, Miri, Bintulu, Sibu, Sri Aman, Kuching, Sambas, Singkawang, Mempawah, dan Pontianak.

PT Mitra Mortar indonesia

Pada tahap kedua, kereta cepat akan diperpanjang ke arah selatan, menghubungkan Tutong dengan provinsi Kalimantan Utara dan Kalimantan Timur di Indonesia, termasuk kota Samarinda dan Balikpapan.

Brunergy Utama menyatakan bahwa Kalimantan akan menjadi ibu kota Indonesia di masa depan, Nusantara. Proyek ini juga akan membangun empat terminal sebagai pusat jaringan kereta berkecepatan tinggi, serta total 24 stasiun. Kecepatan kereta diharapkan mencapai 350 kilometer per jam.

Nilai Proyek Fantastis!

Nilai proyek ini diperkirakan mencapai USD 70 miliar atau lebih dari Rp 1.100 triliun. Meski begitu, belum ada konfirmasi partisipasi dari Malaysia dan Indonesia dalam proyek ini.

Juru Bicara Kementerian Perhubungan, Adita Irawati, menyatakan bahwa pemerintah Indonesia belum terlibat dalam pembahasan proyek ini. Sementara itu, pejabat pemerintah daerah di Kalimantan Utara mengatakan bahwa telah ada diskusi dengan pihak Brunei, namun Indonesia belum mengambil komitmen apapun.

Kepala Menteri Negara Bagian Sabah, Hajiji Noor, mendukung proyek kereta api ini dan melihatnya sebagai potensi ekonomi di wilayah Kalimantan. Dia percaya bahwa proyek ini akan memfasilitasi perdagangan di Asia Tenggara, mendorong pertumbuhan industri di daerah perbatasan, meningkatkan pariwisata, dan memperkuat konektivitas antar masyarakat.

Sebelumnya, Menurut Free Malaysia Today, Menteri Pekerjaan Umum Malaysia, Alexander Nanta Linggi, mengungkapkan bahwa kementeriannya telah menerima proposal awal mengenai proyek ini pada November tahun sebelumnya. Pemerintah Malaysia telah menyetujui dana untuk melakukan penelitian kelayakan terhadap jalur di Sabah dan Sarawak.

Namun, Perdana Menteri Sarawak, Abang Johari Openg, menyatakan bahwa pemerintah negara bagian Sarawak belum secara resmi dihubungi oleh perusahaan Brunei untuk memulai proyek ini.

DISSINDO
Top Mortar Semen Instan