Top Mortar Gak Takut Hujan
Home Bisnis Menteri Investasi: Investasi ASEAN Melampaui Negara Maju

Menteri Investasi: Investasi ASEAN Melampaui Negara Maju

0
Menteri Investasi: Investasi ASEAN Melampaui Negara Maju

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan bahwa saat ini investasi ke negara-negara di Asia Tenggara (ASEAN) telah meningkat hingga mencapai 5 persen. Angka ini bahkan melebihi investasi negara-negara maju.

Bahlil menyampaikan hal ini saat memimpin pertemuan Dewan AIA (ASEAN Investment Area) ke-26 di Semarang, Jawa Tengah. Pertemuan ini dihadiri oleh seluruh anggota ASEAN serta perwakilan dari UNCTAD (United Nation Conference on Trade and Development).

Menurut laporan khusus mengenai Investasi ASEAN (Special ASEAN Investment Report) tahun 2023, terlihat bahwa investasi di kawasan ASEAN tumbuh sebesar 5 persen pada tahun 2022, dengan total investasi mencapai 224 miliar dolar AS. Angka ini merupakan rekor tertinggi dalam sejarah, terutama mengingat tren penurunan investasi global sebesar 12 persen pada tahun yang sama.

Prinsip Pemerataan Investasi

Bahlil menekankan bahwa data ini sesuai dengan tema Kepemimpinan Indonesia di ASEAN tahun 2023, yang menegaskan bahwa kawasan ini adalah pusat pertumbuhan global atau Epicentrum of Growth. Meskipun demikian, Bahlil juga menyoroti pentingnya menjaga prinsip pemerataan investasi.

“Dalam beberapa tahun terakhir, investasi asing (FDI) cenderung terpusat pada sebagian kecil kelompok, yang berpotensi mengancam persatuan ASEAN di masa depan. Pada tahun 2022, 60 persen FDI yang masuk ke ASEAN hanya menguntungkan kurang dari 1 persen penduduk ASEAN.

Oleh karena itu, di masa mendatang, perlu ada upaya konkret untuk mendorong kolaborasi dalam promosi dan fasilitasi investasi sehingga ASEAN benar-benar dapat menjadi sebuah komunitas yang bersatu,” ungkap Bahlil dalam pernyataannya, pada Minggu (20/8/2023).

James Zhan, Direktur Divisi Investasi dan Bisnis UNCTAD, juga menjelaskan bahwa laporan UNCTAD menyoroti pertumbuhan sektor manufaktur yang signifikan di kawasan ASEAN. Meskipun mengalami masa pandemi pada tahun 2020, pertumbuhan sektor manufaktur tetap mencapai 11 miliar dolar AS, sementara situasi global tengah sulit.

Pertumbuhan Sektor Manufaktur

Namun, pemulihan di kawasan ASEAN berlangsung dengan cepat. Tercatat bahwa pada tahun 2021, pertumbuhan sektor manufaktur melonjak hingga 400 persen menjadi 55 miliar dolar AS, dan terus berkembang pada tahun 2022 mencapai 62 miliar dolar AS.

“Sangat mencolok perbedaan antara arus investasi ke negara-negara berkembang yang mengalami kenaikan sebesar 4 persen dibandingkan dengan arus investasi global dan negara maju. Investasi ke Asia Tenggara bahkan naik sekitar 5 persen, melebihi rata-rata global dan negara maju. Menteri-menteri ASEAN telah berhasil dalam upaya menarik investasi ke kawasan ini,” jelas James.

Pertemuan Dewan AIA ke-26 merupakan bagian dari Pertemuan Menteri Ekonomi ASEAN yang dihadiri oleh perwakilan dari sepuluh negara anggota ASEAN yang fokus pada isu investasi. UNCTAD didukung oleh Pemerintah Indonesia dalam penyusunan laporan khusus mengenai Investasi ASEAN tahun 2023.

Laporan ini membahas tema Tren Investasi Internasional: Isu-isu Kunci dan Opsi Kebijakan, yang secara umum mengulas tren FDI global serta kebijakan-kebijakan terkait FDI di seluruh dunia. Laporan juga membahas isu-isu baru yang muncul serta opsi kebijakan yang relevan dengan isu-isu tersebut.

Exit mobile version