Jakarta – Sandiaga Uno selaku Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) menyoroti tarif parkir di beberapa lokasi wisata saat musim libur lebaran tahun ini, Sandiaga uno mengatakan tarif parkir yang naik lima kali lipat menjadi keluhan wisatawan, sehingga berdampak negatif pada tempat wisata tersebut.
Sandiaga mengatakan melonjaknya tarif parkir tersebut membuat wisatawan mengeluh.
“Saya akan kordinasi dengan dinas pariwisata untuk membahas soal tarif parkir yang naik lima kali lipat dan menjadi keluhan wisatawan,” tuturnya di Jakarta, Selasa (2/5/2023).
Dia menjelaskan kenaikan tarif parkir hingga lima kali lipat sebaiknya disosialisasikan sejak jauh-jauh hari agar wisatawan tidak kaget dan mempersiapkan semuanya selama berwisata.
“Jadi dari informasi awal, mereka (pemerintah daerah) menyesuaikan tarif karena jumlah kunjungan wisatawan meningkat terus,” ujarnya.
Seperti yang diketahui sebelumnya, Pemerintah kota yogyakarta mengizinkan pengelola parkir swasta di Jogja menaikkan tarif parkir hingga lima kali lipat saat musim libur Lebaran 2023.
Sandiaga juga meminta kepada kepala dinas di setiap daerah untuk memberi sanksi atau bahkan pencabutan izin terhadap pengelola wisata yang ‘nakal’ tersebut. Terutama di lokasi destinasi wisata yang pengungjungnya meningkat di masa liburan karena bisa menimbulkan iklim pariwisata yang tidak nyaman. Dia mengaku telah berulang kali meminta pengelola wisata untuk tidak menaikkan tarif parkir seenaknya.
Dalam Weekly Brief di kantor Kementerian Parekraf, Selasa (2/5) Sandi menyampaikan bahwa “Yang melanggar kesepakatan ini tentunya harus ada sanksi, dan Kepala Dinas Pariwisata sudah kami koordinasi bahwa pengelola-pengelola ini akan mendapatkan berbagai sanksi sampai paling beratnya itu adalah pencabutan izinnya dalam dia beroperasi,”
Sandiaga uno sangat memahami antusiasme masyarakat untuk menikmati liburan di lebaran tahun 2023 sangatlah tinggi seiring dihapusnya status PPKM beberapa bulan yang lalu. Namun, ia mengingatkan agar pengelola wisata tidak semena-mena menaikkan tarif parkir.
Mas Menteri meyakini tarif parkir yang melambung tinggi akan merugikan pelaku usaha wisata di daerah tersebut. Sebab, keluhan seperti itu akan terpublikasi di media sosial dan menjadi pertimbangan calon wisatawan untuk berkunjung ke tempat tersebut.