Bandung – Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Wakil Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf/Wakabaparekraf) Angela Tanoesoedibjo mengapresiasi
Inovasi produk wisata Bobobox Indonesia, yakni Bobocabin menawarkan pengalaman menginap baru berbentuk kabin di alam bebas.
Wamenparekraf Angela melakukan kunjungan kerja ke Cikole, Bandung Barat, Kamis (13/4/2023) dan meninjau Bobocabin yang berada di tengah hutan pinus.
Wamenparekraf Angela menyatakan inovasi yang dihadirkan Bobobox Indonesia memperkaya ragam amenitas destinasi di tanah air. Bobocabin juga menawarkan pengalaman pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan.
“Kami tentu ikut bangga dengan progres yang luar biasa dari Bobobox. Inovasi dan ekspansi yang dihadirkan Bobobox menjadi penguat dari pariwisata Indonesia. Kami akan terus mendukung pengembangan dan inovasi baru yang akan diciptakan ke depannya,” kata Wamenparekraf Angela saat melakukan kunjungan kerja ke Cikole, Bandung Barat, Kamis (13/4) dan meninjau Bobocabin yang berada di tengah hutan pinus.
Bobocabin merupakan penginapan dengan konsep elevated camping yang mengusung pengalaman berkemah dengan memadukan penggunaan teknologi Internet of Things (IoT) dan keindahan alam sekitar. Penginapan ini juga dirancang dengan mengadopsi desain modular yang futuristik.
Saat ini Bobocabin telah hadir di 10 destinasi tanah air dengan total jumlah kabin mencapai 262. Seperti di Ubud, Kintamani, Baturraden, Coban Rondo, Umarato Sumba, dan akan hadir di berbagai destinasi lainnya tahun ini.
“Melihat progres dan rencana ke depan, saya pikir banyak sekali yang bisa kita kerja samakan,” ujar Angela.
Salah satunya, kata Angela, adalah menawarkan atraksi yang menarik sehingga dapat meningkatkan durasi tinggal dan pengeluaran wisatawan serta memberikan dampak yang lebih besar bagi masyarakat sekitar. Harapannya akan mendorong kebangkitan ekonomi dan terbukanya lapangan kerja.
“Bagaimana kita bisa bekerja sama meningkatkan aktivitas yang ada di seputaran lokasi Bobocabin. Misalnya kita bicara soal kebun teh, aktivitas apa yang bisa dikembangkan. Misalnya untuk tempat photo shoot, sehingga wisatawan akan lebih lama tinggal di situ,” ujar Angela.
Kemenparekraf siap berkolaborasi dengan industri dalam mendukung peningkatan pariwisata dan ekonomi kreatif. Terlebih tahun ini target jumlah wisatawan baik mancanegara maupun pergerakan wisatawan nusantara meningkat dua kali lipat dibanding tahun lalu.
“Tadi disampaikan ada beberapa lokasi (destinasi) yang mungkin menarik untuk dikembangkan (dengan Bobobox). Tentu kami dari pihak Kemenparekraf terbuka untuk membantu seperti koordinasi dengan beberapa pihak, menjembatani dengan kementerian maupun lembaga terkait,” ujar Angela.
President & Co-Founder Bobobox, Antonius Bong, mengapresiasi dukungan dari Kemenparekraf. Ia percaya dengan kolaborasi yang tepat bersama Kemenparekraf, Bobocabin dapat membantu pemerintah untuk mendorong ekonomi negara melalui turisme yang menarik bagi pelancong lokal maupun internasional.
“Dengan hadirnya Bobocabin di area lain, harapannya kami dapat membangun ekosistem wisata baru dan memberikan dampak positif yang lebih luas bagi warga lokal setempat,” kata Antonius.
Bobocabin ingin berkembang bersama warga lokal dengan melibatkan pemilik usaha makanan, minuman, dan aktivitas turisme setempat untuk menyediakan pelayanan ke tamu yang menginap.
“Kami juga menyertakan warga lokal dalam penyerapan tenaga kerja untuk bergabung sebagai staf Bobocabin. Dengan demikian, tidak hanya menjadi katalis pariwisata indonesia, Bobobox juga dapat berkontribusi dalam pengembangan ekonomi sekitar,” kata Antonius.