Chairul Tanjung Dikenal Sebagai Anak Singkong

0
1064
Chairul tanjung
Pojok Bisnis

Chairul Tanjung merupakan salah satu pengusaha besar di Indonesia apalagi nama pengusaha satu ini sempat terkenal dengan ceritanya si anak singkong. Menurut laman Forbes, Chairul Tanjung adalah orang terkaya peringkat ke-263 dunia di tahun 2022 dan menjadi orang terkaya ke-6 di Indonesia pada tahun 2021 lalu.

Chairul Tanjung sendiri dikenal karena menjadi pengusaha sukses dibalik PT CT Corp, di dalamnya ada dua stasiun tv besar yaitu Trans TV dan Trans 7. Tentu bagi pemirsa kedua stasiun televisi tersebut tidak asing dengan nama pengusaha satu ini.

Lahir di Jakarta pada tahun 1962 lahir di tengah keterbatasan, karena hal inilah dia dikenal dengan anak singkong. Bahkan Chairul Tanjung sempat mengeluarkan buku biografinya yang berjudul “Chairul Tanjung Si Anak Singkong”. Ayahnya adalah seorang jurnalis orde lama yang menerbitkan surat kabar sirkulasi kecil, sedangkan ibunya adalah seorang ibu rumah tangga.

Sayangnya, pada masa orde baru, bisnis ayahnya tersebut ditutup karena menjadi oposisi politik terhadap penguasa di era saat itu. Karena kondisi itu, orang tua CT menjual rumah tempat tinggal mereka dan memutuskan pindah ke tempat tinggal yang lebih sempit.

PT Mitra Mortar indonesia

Usai lulus SMA, Chairul Tanjung melanjutkan pendidikannya dengan berkuliah di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia dan lulus tahun 1987. Meski begitu, sejak kuliah, CT sudah mengasah kemampuannya berbisnis. Semua ini dilakukan demi bisa membiayai kuliahnya di Fakultas Kedokteran.

Dia pernah berjualan buku pelajaran, kaos dan fotokopi di kampus. Bahkan, dia juga pernah mendirikan toko alat kesehatan dan laboratorium di Senen, Jakarta Pusat, namun bangkrut.

Setelah itu dia mencoba membuka usaha kontraktor, tapi sayangnya usaha ini kurang berhasil sehingga ia bekerja di perusahaan baja. Lalu, ia pindah ke perusahaan rotan di mana ia bertemu dengan tiga orang rekan bisnisnya dan mendirikan PT. Pariarti Shindutama.

Dengan modal awal Rp 150 juta dari Bank Exim, mereka memproduksi sepatu anak untuk ekspor. Usaha ini akhirnya berhasil memberikan untuk besar karena perusahaannya mendapat pesanan 160 ribu pasang sepatu anak-anak dari Italia.

Seiring berjalannya waktu, akhirnya CT memutuskan untuk berkarya sendiri karena terjadi perbedaan paham dengan rekan-rekannya. Kepiawaian dalam membangun jaringan dan sebagai seorang entrepreneur, membuat bisnisnya berkembang.

CT akhirnya mengarahkan bisnisnya ke arah konglomerasi. Chairul lalu memposisikan dirinya di tiga bisnis inti, yaitu keuangan, properti, dan multimedia. Dia menamai perusahaan itu Grup Para. Perusahaan konglomerat ini memiliki Para Inti Holdindo sebagai father holding company, yang membawahi beberapa sub-holding perusahaan, yaitu Para Global Investindo (bisnis keuangan), Para Investindo (media dan investasi), dan Para Inti Propertindo (properti).

Di bidang keuangan, dia mengambil alih Bank Karman yang merupakan cikal bakal Bank Mega. Di bawah Para Group, Chairul memiliki sejumlah perusahaan di bidang keuangan, antara lain Mega General Insurance, Mega Life Insurance, Para Multi Finance, Bank Mega, Mega Capital Indonesia, Bank Mega Syariah, dan Mega Finance.

Untuk sektor properti dan investasi, terdapat Para Bandung Propertindo, Para Bali Propertindo, Batam Indah Investindo, dan Mega Indah Propertindo. Di sektor penyiaran dan multimedia, Para Group memiliki Trans TV, Trans7, Mahagagaya Perdana, Trans Fashion, Trans Lifestyle, dan Trans Studio.

Khususnya di bisnis properti, Para Group memiliki Bandung Supermall. Kemudian, di sektor investasi, pada awal 2010 Para Group melalui anak usahanya, Trans Corp membeli sebagian besar saham Carefour Indonesia, yakni sebesar 40 persen.

Pada tanggal 1 Desember 2011, Chairul Tanjung mengubah Para Group menjadi CT Corp. CT Corp terdiri dari tiga sub holding company yaitu Mega Corp, Trans Corp, dan CT Global Resources yang meliputi financial services, media, retail, lifestyle, entertainment dan sumber daya alam.

Di tahun 2014, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengangkat Chairul Tanjung sebagai Menteri Koordinator Perekonomian. Chairul Tanjung menjadi menteri menggantikan Hatta Rajasa yang telah resmi mengundurkan diri.

===

Jelajahi artikel menarik lainnya dan berita bisnis terbaru hanya di berempat.com

DISSINDO
Top Mortar Semen Instan