Berempat.com – PT PLN (Persero) telah berkomitmen untuk terus mengebut penambahan pembangkit, transmisi, dan gardu induk demi memberikan pelayanan prima serta keandalan sistem sehingga tidak lagi ditemui daerah yang defisit listrik. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Direktur Keuangan PT PLN (Persero) Sarwono Sudarto.
“Perusahaan akan terus memenuhi kebutuhan listrik di semua pelosok daerah termasuk di 3T, yaitu terdepan, terluar, tertertinggal,” ungkapnya dalam Dialog Nasional ke-9 Indonesia Maju di Sragen, Jawa Tengah, Sabtu (31/3).
Saat ini pemerintah memang tidak lagi menginginkan ada daerah yang defisit listrik, atau listriknya yang masih suka mati, apalagi daerah yang belum teraliri listrik.
Dalam penuturannya, Sarwono mengklaim bahwa sejak 2015 hingga 2017, PLN sudah menambah pembangkit sebanyak 7.969 mw, penambahan transmisi 9.490 kilometer, dan penambahan gardu induk 36.008 MVA.
Ia juga mengklaim bila hingga 2017 secara nasional rasio desa berlistrik mencapai 97,10%. Sebanyak 6.145 desa di antaranya terpenuhi oleh PLN dalam rentang tiga tahun (2015-2017).
Selain itu, PLN juga diklaim berhasil mengendalikan Biaya Pokok Penyediaan (BPP) di tengah perubahan asumsi makro, serta kenaikan harga gas dan batu bara. Padahal, sejak Juni 2017 terjadi kenaikan BPP karena harga energi primer yang masih berlanjut.
“Namun demikian, melalui efisiensi yang berlanjut tarif listrik tidak menambah beban pelanggan serta menjaga agar industri tetap kompetitif,” pungkasnya.