Artis sinentron Indonesia Nikita Willy mulanya ingin fokus menekuni dunia akting saja. Dirinya ingin total mengembangkan karir sebagai pemain sinetron profesional tanpa terganggu memikirkan masalah lainnya.
Hingga suatu saat, ia terpikir juga untuk memiliki bisnis sendiri yang bisa berjalan meskipun tidak dikelola secara langsung oleh dirinya. Sehingga ia tetap bisa menjalankan aktivitas syuting tanpa terganggu.
Setelah mempertimbangkan banyak hal akhirnya Nikita meminta sang ibu, Yora Febrine, untuk menginvestasikan honornya di ranah bisnis properti.
Niki melakukan bisnis properti dengan cara mencari tanah dijual, kemudian membelinya dan sebagian dibangun rumah.
Hingga tanah dan rumah miliknya banyak, Nikita dan sang ibunda lalu kebingungan untuk mengurus properti-properti yang tersebar di daerah Jatiwaringin, Jakarta Timur tersebut.
Sebagai upaya mengatasi rasa kesulitan, Nikita lalu berpikiran untuk menyatukan semuanya menjadi cluster. Seluruh pembangunan cluster diatur oleh ibunya sendiri sendiri. Nama cluster tersebut adalah Winona Residence, sesuai dengan nama sang adik.
Nikita memilih investasi bisnis properti karena merasa cocok dan belum memikirkan bidang lain. Terlebih, ibunya juga menguasai jenis usaha yang satu ini.
Sang ibu mengawasi pembangunan cluster, mulai dari memilih bahan dasar hingga struktur yang dibangun.
Niki turut terlibat dengan cara memilih konsep desain. Ia bekerja sama dengan salah satu arsitek lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB).
Niki terbilang sukses membangun cluster tersebut. Pada sebuah wawancara, ia mengaku menginvestasikan seluruh uang tanpa meminjam ke bank, melainkan penghasilan pribadi.
Dari penjualan unit hunian cluster yang dibangun, Nikita Willy berhasil mendapatkan keuntungan berlipat ganda jika dihitung dari modal yang telah dikeluarkan.
