Berempat.com – Direktorat Jenderal Industri Kecil dan Menengah (Ditjen IKM) Kementerian Perindustrian terus berupaya mendorong pelaku IKM di Indonesia agar go digital. Kali ini, upaya dilakukan oleh Kemenperin dengan menggelar workshop e-Smart IKM.
“Kami bekerja sama dengan marketplace Indonesia, yaitu Ralali dan Tokopedia,” ujar Direktur IKM Logam, Mesin, Elektronika, dan Alat Angkut (LMEA) Kementerian Perindustrian Endang Suwartini di Bekasi, Rabu (18/7).
Endang memastikan jika semua peserta workshop merupakan pelaku industri dalam negeri. Dengan demikian seluruh peserta memiliki produk lokal. Endang mengungkapkan, langkah ini sebagai upaya agar seluruh marketplace di Indonesia nantinya memasarkan produk lokal, bukan lagi produk impor.
Dalam workshop tersebut, pelaku IKM belajar bagaimana berbisnis yang tepat melalui e-commerce. Selain itu, mereka juga mendapatkan sosialisasi berbagai program Kementerian Perindustrian seperti restrukturisasi mesin peralatan dan SNI, pengembangan produk melalui perbaikan proses bisnis, diperkenalkan dengan aplikasi pencatatan keuangan dari Bank Indonesia, dan materi strategi pemasaran daring dari Indonesian E-Commerce Association (IdEA).
Ia menambahkan, sejak diluncurkan pada 27 Januari 2017 yang lalu, workshop e-Smart IKM telah diikuti lebih dari 2.700 peserta dan membukukan nilai transaksi daring sebesar Rp 600 juta. Tahun ini, Kemenperin pun menargetkan 4.000 IKM Indonesia tergabung dalam e-Smart IKM. Sehingga total akan ada 12.000 produk IKM masuk dalam marketplace.
“e-Smart IKM ini akan menjadi sistem database yang tersaji dalam profil industri, sentra, dan produk,” ungkapnya.